BERBAGAI KOMUNITAS PEDULI NGANTANG KERJA BAKTI DI MONUMEN PALAGAN MENDALAN.

  • Administrator
  • Sabtu, 20 Januari 2024 05:31
  • 107 Lihat
  • Nasional

Malang, Media- m2000.com - Malang Peduli terhadap monumen tersebut, beberapa komunitas sosial yang digagas salah satu Komunitas Peduli Ngantang (KPN) bergotong royong membersihkan, kerja bakti di sekitar area keberadaan patung perwujudan Lettu Anumerta Soediarto. Rumput liar yang tumbuh di sekitar lokasi di ‘babat’ habis oleh mesin pemotong, otomatis penampakan sekitar monumen berubah 180⁰ dari sebelumnya. Jumat(19/01/2024).

 “Yang dilakukan beberapa komunitas sosial Ngantang yang turut serta pembersihan diantaranya, Orari, Rapi, KPN, PPPKRI Bela Negara beserta Muspika disini, bergerak secara sukarela. Ini kepedulian kami selaku warga Ngantang. Kita bergerak karena ini adalah ikon Ngantang, pahlawan Ngantang, sejarah Ngantang,” kata syful Wadiin, warga Ngantang.

Sementara itu, Sumiadi yang juga warga Ngantang, menuturkan seputar pembersihan,  dan pemotongan rumput yang dilakukan. Aksi gotong royong itu terfokus pada sekitar area monumen, tepatnya area di dalam pagar.

“Kita mengutamakan yang ada di dalam pagar. Pembersihan dilakukan di sekitar relief, jalan menuju monumen, sekitar monumen, sekitar pagar,” kata Sumiadi

Tepat di bawah monumen termuat tulisan “Yang bernafas hari ini adalah penerusmu untuk menggenggam amanat perjuangan. Masa depan adalah harapan yang terwujud dalam semangat dan harumnya bunga kemerdekaan”.

Di sekitar bagian bawah monumen, tergambar relief pertempuran yang terjadi di era agresi militer Belanda tahun 1947. Pertempuran itu melibatkan warga Pujon, Ngantang, Kasembon dan Kandangan yang terjadi di Mendalan.

Menanggapi kepedulian komunitas sosial Ngantang terhadap monumen bersejarah, perwakilan Muspika Sertu Imtihadi yang diwakili dari Koramil 0818/04 Batu Malang juga sebagai Babinsa Desa Sumberagung, Kecamatan Ngantang mengapresiasi niat, tekad dan itikad komunitas setempat. Ia berpesan agar generasi muda di Malang umumnya dan Ngantang khususnya tidak melupakan sejarah karena ini bagian dari bela negara termasuk pembersihan monumen Mendalan tersebut.

“Kami berharap generasi muda di Malang, utamanya di Ngantang ini jangan sekali-kali melupakan sejarah. Dari sejarah itu, ada bukti semangat memperjuangkan kemerdekaan. Sekarang sudah merdeka, siapa yang mengisi kemerdekaan ini, yang mengisinya generasi muda,” ungkap Imtihadi.

Pintu masuk arah barat, tepatnya sisi kanan tangga masuk area, terdapat prasasti monumen Palagan Mendalan yang diresmikan Pangdam Brawijaya Mayjen TNI Moergito tertanggal 26 Mei 1982 berdasarkan No.Skep/43/IV/1982 tanggal 13 April 1982.

Di sela-sela kegiatan ini Agus Wijianto salah satu sukarelawan yang ikut kegiatan ini mengatakan, “Kita prihatin dengan kondisi sekitar monumen ini, rumputnya tinggi-tinggi, warna cat di monumen sudah waktunya di cat ulang. Apalagi dgn adanya papan reklame yang sangat mengganggu bahkan menutupi pandangan Monumen kebanggaan kita sebagai warga Ngantang sangat menyayangkan dan merusak pandangan ikon Ngantang mestinya harus dipindah, disinilah peran Pemdes Sumberagung dan Muspika harus dapat memindah papan reklame tersebut,” pungkasnya.

Penampakan monumen Palagan Mendalan kini terlihat berbeda dari sebelumnya. Rumput dan tanaman liar tidak lagi ‘menguasai’ area monumen. Selokan air di sekitar monumen tak lagi dipenuhi kotoran dan tanaman liar. ( Tim PWO )

 

Komentar

0 Komentar